Hutan mangrove: pulihkan ekologi, paru-paru bumi & masa depan biota laut

"Mangrove is an investation for the future" ~ Nabiya, 2021~

Tahun 2021, KKP menargetkan penambahan jumlah penanaman mangrove seluas 400 ha di seluruh kawasan mangrove. Sebuah rencana yang harus menjadi tanggung jawab bersama.

Loh kenapa? 

Karena ini berhubungan dengan keberlangsungan hidup manusia. 

Eh kok bisa? 

Ya, menurut berita yang saya baca di laman National Geograpic, katanya di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu tiga dekade terakhir, ada lebih dari 50% wilayah hutan mangrove yang hilang.

Menurut Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA), M Imran Amin, mengatakan, penyebab kerusakan hutan mangrove di Indonesia sebagian besar berasal dari aktivitas manusia. Terutama akibat konversi lahan untuk budidaya perikanan dan pertambakan yang merugikan lingkungan.

Astaga...!!


Tidak bisa dipungkiri memang, kalau kerusakan hutan mangrove tidak terlepas dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Masalahnya, dampak kerusakan hutan mangrove dirasakan oleh bumi dan semua makhluk yang tinggal di dalamnya. Termasuk saya, kamu dan kita semua.

Kok bisa? 

Iya dong, saya jabarkan fungsi magrove sesuai yang saya tau.
 
Pertama, Mangrove mampu menahan laju gelombang ombak, badai bahkan mencegah abrasi laut. Buktinya, 2014 saat tsunami melanda Aceh. Ada sedikit korban yang jatuh didaerah Simeulue karena daerah tersebut memiliki kerapatan mangrove yang baik.

Klik disini untuk melihat video penelitiannya

Kedua, Mangrove sebagai nursery biota laut. Jadi, akar-akar mangrove yang berada didalam air laut menjadi tempat mainnya ikan-ikan, kepiting, udang, Kerang dll. Bukan hanya tempat bermain, tapi menjadi tempat tinggal dan berkembang biak. Menurut artikel yang saya baca, 80 % hasil tangkapan ikan berasal dari mangrove. Kalau mangrove rusak, tidak ada tempat ikan berkembang biak dan tangkapan ikan akan menurun. 


Ketiga, Mangrove berperan sebagai penyimpan karbon. Kalau mangrove ditebang, nanti karbon yang tersimpan akan terlepas sehingga bumi terasa panas. Kamu jadi selalu pake AC dan nambah lagi deh penyumbang perubahan iklim. Gitu dulu contoh singkatnya. 

Loh, bukankah selama ini ada hutan tropis yang mampu menyimpan carbon ? 

Iya, memang benar. Tetapi menurut Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), Daniel Murdiyarso, dalam risetnya (Murdiyarso et al., 2015), menjelaskan bila hutan mangrove Indonesia menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektare, dibanding hutan tropis dataran tinggi. 

Lalu solusinya bagaimana dong? 

Kalau lahan sudah terlanjur rusak, maka salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah melakukan restorasi terhadap lahan yang rusak tersebut

Eh maksudnya apa..?

Restorasi mangrove itu adalah upaya perbaikan terhadap ekosistem mangrove. Tujuannya agar kondisi ekosistemnya kembali mendekati ekosistem sebelum terdegradasi dengan cara suksesi alam, penunjang suksesi alam, pengkayaan tanaman, atau penanaman.

Oke, saya paham dengan definisi Restorasi Mangrove, tapi bagaimana cara konsep ini dapat dijadikan  solusi terhadap kerusakan mangrove?

Nice question, biar lebih mudah paham saya akan jelaskan sedikit sesuai dengan yang pernah saya baca ya. 

Suksesi Alam

Adalah langka yang dilakukan apabila : 

a. Tumbuhan mangrove berkayu yang tingginya > 1 m atau diameter > 2 cm 
berjumlah >1.000 batang per ha

b. Jumlah jenis mangrove sejati >50% dibandingkan jumlah jenis mangrove 
sejati.

Penunjang Suksesi Alam

Adalah langka yang dilakukan apabila : 

a. Tumbuhan mangrove berkayu yang tingginya > 1 m atau diameter > 2 cm 
dengan jumlah 600-1.000 batang per Ha,
 
b. Jumlah jenis tumbuhan mangrove sejati >30% dibandingkan jumlah jenis 
mangrove sejati

Pengkayaan Tanaman

Apabila tumbuhan mangrove berkayu yang tingginya > 1 m atau diameter > 
2 cm berjumlah 200-600 batang per Ha, maka dapat dilakukan restorasi 
ekosistem dengan pola pengkayaan tanaman.

Penanaman

Apabila tumbuhan mangrove berkayu yang tingginya > 1 m atau diameter > 2 cm berjumlah <200 batang per Ha, maka dapat menggunakan pola penanaman

Wah, saya baru sadar ternyata restorasi mangrove tidak semudah yang saya bayangkan. Saya pikir tinggal tanam-tanam aja gitu.

Nah, sudah tau kan susahnya mengembalikan hutan mangrove yang rusak, maka dari itu mulai dsri sekarang kita harus bisa lebih menjaga hutan mangrove. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan selain restorasi adalah ikut terlibat memberikan penyadartahuan kepada masyarakat. 

Tapi, saya tidak memiliki wawasan  tentang mangrove. Gimana dong?
 
Tenang, WRI Indonesia berkolaborasi dengan Wetlands International mengadakan bincang mangrove dalam rangka memperingati hari magrove sedunia. Kamu bisa ikutan kegiatan ini untuk menambah wawasan seputar mangrove. Selain itu, ada lomba-lomba seru yg bisa kamu ikuti sekaligus ikut campaign penyadartahuan pentingnya mangrove bagi masyarakat. Dapat ilmunya, dapat hadiahnya

Cara ikutannya gimana? 

Gampang banget. Registrasi langsung dengan klik link ini

#AkudanMangrove
#MangroveUntukMasaDepan
#MangroveItuPenting



Komentar